Palabuhanratu – Menembus batas zona nyaman, membawa kabar keselamatan melalui pelayanan kesehatan di daerah Pedalaman Kasepuhan Ciptagelar (23/06/2022).

Kabar baik ini disampaikan dari Pesisir Pantai Selatan Pulau Jawa, Palabuhanratu – Kab. Sukabumi Jakarta Local Conference. Dimana dr. Ontang Tampubolon yang adalah sebagai Medical Missionary Volunteer, bersama Pdtm. Marulli Pongilatan selaku Gembala Jemaat Palabuhanratu, ditemani dengan dua anggota jemaat Bpk D. Situmeang, dan Bpk. Joy Tarigan melakukan kunjungan pelayanan kesehatan di daerah Kasepuhan Ciptagelar, pada Kamis (23/06/2022)  Kedatangan rombongan disambut langsung oleh Kepala Suku yang kerap disapa Abah Ugi dan merupakan Pimpinan Tertinggi di Kasepuhan Ciptagelar. Abah Ugi adalah sosok yang sangat baik, terbuka, dan mau menerima setiap saran dan masukan yang baik dari kami sehubungan dengan rencana akan dilaksanakan pelayanan Kesehatan di Wilayah tersebut.

Dan berikut adalah informasi lengkap mengenai Kasepuhan Ciptagelar, sebagai  berikut:  Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar adalah sebuah kampung adat yang mempunyai ciri khas dalam lokasi dan bentuk rumah serta tradisi yang masih dipegang kuat oleh masyarakat pendukungnya. Masyarakat yang tinggal di Kampung Ciptagelar disebut masyarakat kasepuhan.  Istilah kasepuhan berasal dari kata sepuh dengan awalan /ka/ dan akhiran /an/. Dalam bahasa Sunda, kata sepuh berarti ‘kolot’ atau ‘tua’ dalam bahasa Indonesia. Berdasarkan pengertian ini, muncullah istilah kasepuhan, yaitu tempat tinggal para sesepuh. Sebutan kasepuhan ini pun menunjukkan model ‘sistem kepemimpinan’ dari suatu komunitas atau masyarakat yang berasaskan adat kebiasaan para orang tua (sepuh atau kolot). Kasepuhan berarti ‘adat kebiasaan tua’

atau ‘adat kebiasaan nenek moyang’.

Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar merupakan nama baru untuk Kampung Ciptarasa. Artinya sejak tahun 2001, sekitar bulan Juli, Kampung Ciptarasa yang berasal dari Desa Sirnarasa melakukan “hijrah wangsit” ke Desa Sirnaresmi yang berjarak belasan kilometer. Di desa inilah, tepatnya di Kampung Sukamulya, Abah Anom atau Bapa Encup Sucipta sebagai puncak pimpinan kampung adat memberi nama Ciptagelar sebagai tempat pindahnya yang baru. Ciptagelar artinya terbuka atau pasrah. Kepindahan Kampung Ciptarasa ke kampung Ciptagelar lebih disebabkan karena “perintah leluhur” yang disebut wangsit. Wangsit ini diperoleh atau diterima oleh Abah Anom setelah melalui proses ritual beliau yang hasilnya tidak boleh tidak, mesti dilakukan.

Oleh karena itulah perpindahan kampung adat bagi warga Ciptagelar merupakan bentuk kesetiaan dan kepatuhan kepada leluhurnya. Masyarakat atau warga Kampung Ciptagelar sebenarnya tidak terbatas di kampung tesebut saja tetapi bermukim secara tersebar di sekitar daerah Banten, Bogor, dan Sukabumi Selatan. Namun demikian sebagai tempat rujukannya, “pusat pemerintahannya” adalah Kampung Gede, yang dihuni oleh Sesepuh Girang (pemimpin adat), Baris Kolot (para pembantu Sesepuh Girang) dan masyarakat Kasepuhan Ciptagelar yang ingin tinggal sekampung dengan pemimpin adatnya. Kampung Gede adalah sebuah kampung adat karena eksistensinya masih dilingkupi oleh tradisi atau aturan adat warisan leluhur.

Secara administratif, Kampung Ciptagelar berada di wilayah Kampung Sukamulya Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Jarak Kampung Ciptagelar dari Desa Sirnaresmi 14 Km, dari kota kecamatan 27 Km, dari pusat pemerintahan Kabupaten Sukabumi 103 Km dan dari Bandung 203 Km ke arah Barat. Kampung Ciptagelar dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat (mobil) dan roda dua (motor). Jenis kendaraan roda empat harus mempunyai persyaratan khusus, yakni mempunyai ketinggian badan cukup tinggi di atas tanah serta dalam kondisi prima. Apabila tidak mempunyai persyaratan yang dimaksud kecil kemungkinan kendaraan tersebut sampai ke lokasi. Dan umumnya mobil-mobil demikian hanya sampai di kantor Desa Sirnaresmi yang sekaligus merupakan tempat parkirnya. Selebihnya menggunakan kendaraan ojeg atau mobil umum (jenis jeep) yang hanya ada sewaktu-waktu atau jalan kaki.

Lokasi:  Kampung Sukamulya, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kab. Sukabumi, Prov. Jawa Barat.

Koordinat : 06° 47` 10,4“ S, 106° 29` 52’’ E

Diakhir dari kunjungan tersebut, telah diatur rencana kunjungan pelayanan selanjutnya secara berkesinambungan. Dan mari kita doakan bersama pelayanan ini, Tuhan Yesus memberkati selalu. Amin.

 

Leave A Comment