Gereja global yang menguduskan hari ketujuh sebagai hari Sabat.

Didorong oleh kasih Yesus, kami menjadikan Alkitab sebagai otoritas tertinggi. Pendalaman atas ayat-ayat Alkitab menjadikan kami penuh semangat untuk menyampaikan kehendak Allah bagi manusia secara murni dan bebas dari distorsi kepentingan dalam penafsiran Alkitab.

Kini, GMAHK memiliki lebih dari 92 ribu gereja dengan lebih dari 22 juta umat yang tersebar di 212 negara. Guna mendukung misi kami, terdapat 227 rumah sakit, 673 klinik, 15 panti asuhan, 133 rumah jompo, 23 industri makanan, dan lebih dari 16 ribu lembaga pendidikan.

JEJAK HISTORIS

Lahir Untuk Mengatasi Kegamangan Penafsiran Alkitab

Lahir Untuk Mengatasi Kegamangan Penafsiran Alkitab

Secara historis, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh digagas pada gerakan kebangunan rohani terbesar kedua di Amerika (akhir abad-17 dan awal abad-18). Mengacu pada ayat-ayat Alkitab, sebagian umat Kristen di Amerika mengklaim bahwa krisis sosial dan ekonomi saat itu adalah penanda kunci kedatangan kedua Yesus Kristus yang diprediksi akan datang pada 1844. Karenanya, pembacaan ulang atas ayat-ayat Alkitab intensif dilakukan; demi mencegah penafsiran yang keliru. Para pendiri GMAHK awalnya tergabung dalam kelompok pembelajar Alkitab lintas denominasi. Kelompok ini kemudian membentuk organisasi mandiri pada 21 Mei 1983 dengan nama Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh.

Dari JC untuk Indonesia, dari Indonesia untuk Dunia!

Terdapat lebih dari 30.000 umat pada 183 jemaat, lebih dari 5.000 peserta didik di 55 sekolah, sembilan fasilitas kesehatan, dan lebih dari 500 pelayan injil yang tersebar di Jakarta Local Conference (meliputi Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Banten dan sebagian wilayah Provinsi Jawa Barat). Ini akan terus bertumbuh dan dipersembahkan untuk mendorong pencapaian visi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Indonesia.

I will go, make disciples.”

I will go, make disciples.”

Bergerak bersama dalam gerakan global, JC memadu langkah dalam melaksanakan perintah agung dari Yesus.